Badan Perencanaan Pembangunan Manggarai Barat, pada Selasa 26 Maret 2024, bertempat di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Manggarai Barat kembali mengadakan rapat koordinasi dalam rangka penyusunan mekanisme kerja dan alur komunikasi serta rencana kerja bagi Tim Koordinasi Daerah Penanganan Zoonosis dan Penyakit Menular di Manggarai Barat. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Bappeda Manggarai Barat, Ibu Theresia Yuanita. Kegiatan ini didukung penuh oleh program Kemitraan Australian dan Indonesia untuk Keamanan Kesehatan (AIHSP) yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan kesehatan di Indonesia.
AIHSP merupakan kerjasama antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, dan pihak-pihak terkait, dengan Manggarai Barat sebagai salah satu lokus programnya, untuk mencapai tujuan akhir program yaitu adanya sistem dalam Pemerintahan di Indonesia yang makin kuat dalam mencegah, mendeteksi dan merespons kedaruratan kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan dan adanya koordinasi di Tingkat Nasional yang lebih kuat dalam menanggapi ancaman kesehatan nasional, regional dan global.
Untuk memastikan pelaksanaan koordinasi, advokasi, dan pemantauan berjalan konsisten, perlu disusun rencana kegiatan yang terarah dan terstruktur. Konsistensi pelaksanaan kegiatan koordinasi, advokasi, dan pemantauan akan membantu percepatan pencapaian indikator kinerja utama pada bidang “koordinasi” yang terdapat pada Tematik 6 (Koordinasi Pemerintah) dan Tematik 7 (Koordinasi Pentahelix). Selain itu, koordinasi, advokasi, dan pemantauan akan membantu dalam mengidentifikasi awal kendala, tantangan, dan hambatan pelaksanaan program sekaligus mencari solusi yang lebih efektif bagi pihak-pihak di Provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa. Untuk itu Kabupaten Manggarai Barat sebagai salah satu kabupaten yang telah bekerjasama dengan AIHSP melakukan rapat koordinasi untuk Penyusunan Mekanisme Kerja dan alur komunikasi bagi Tim Koordinasi Daerah Penanganan Zoonosis dan Penyakit Menular di Manggarai Barat.
Dalam sambutannya mewakili Kepala Bappeda Manggarai Barat, Kabid Ekonomi dan Sumber Daya Alam menyampaikan beberapa tujuan penting dari kegiatan ini. Pertama, diharapkan -peserta Kegiatan Menyusun Mekanisme Kerja dan alur komunikasi bagi Tim Koodinasi (Sekretariat dan 5 Kelompok Kerja -Pokja) pada TiKorDa sesuai Keputusan Bupati Manggarai Barat Nomor 270 /KEP/HK/2023. Kedua, kegiatan ini juga bertujuan sebagai sarana sosialisasi terhadap Keputusan Bupati Manggarai Barat Nomor 270 /KEP/HK/2023 tentang Penyusunan Tim Koordinasi daerah Pencegahan dan Penanganan Zoonosis dan Penyakiut Menular di Manggarai barat. Ketiga, mendorong agar system koordinasi, advokasi, dan monitoring di tingkat kabupaten, dan kecamatan diperkuat, hal ini untuk menjamin pembelajaran yang lebih baik dan dapat mengetahui berbagai hambatan dan tantangan sehingga dapat dideteksi lebih awal. Tujuan ini lebih pada tercapainya indikator kualitatif, hasil Tematik 6 dan Tematik 7 yang dapat diukur dengan lebih baik dan akurat. Keempat, dalam rangka menyusun rencana kerja TIKORDA untuk masa kerja 2024 – 2025, dan kelima dalam rangka meningkatkan komitmen pemerintah Manggarai Barat dan kecamatan untuk melaksanakan pendeteksian, pencegahan, dan respons melalui pendekatan kolaboratif One Health.
Kegiatan ini dihadiri oleh pihak-pihak terkait, seperti Perangkat Daerah terkait lingkup Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Balai Taman Nasional Komodo, BBKSDA Provinsi NTT di Labuan Bajo, Balai Karantina Pertanian Wilayah Kerja Labuan Bajo, UPTD Veteriner serta District Coordinator AIHSP Manggarai Barat.