Kondisi ketahanan pangan di Kabupaten Manggarai Barat, alami peningkatan. Walau demikian, peningkatan ketersediaan lumbung pangan dan sarana pendukung lainnya, tetap harus dijaga.
Demikian penegasan yang disampaikan Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng dalam sambutan pembukaan kegiatan Lokakarya Pengembangan Sistem Pangan Berkelanjutan, yang berlangsung di BallRoom Hotel La Prima, Labuan Bajo, Selasa (25/7/2023).
Disampaikan wabup dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Asisten II Sekda bidang Ekonomi dan Pembangunan, Laurensius Y.Adiquinas Nabu, bahwa kondisi ketahanan pangan Kabupaten Manggarai Barat saat ini, sesuai data, dimana indeks ketahanan pangan Kabupaten Manggarai Barat pada tahun 2022 adalah sebesar 75,17 point meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 71,92 poin.
“Ketersediaan pangan utama seperti beras pada tahun tahun 2021 yaitu 394,28 Kg/Kapita/Tahun meningkat menjadi 482,16 Kg/kapita/tahun pada tahun 2022, ketersediaan daging pada 2021 yaitu 3,25 Kg/kapita/tahun meningkat menjadi 3,54 kg/kapita/tahun pada tahun 2022. Sedangkan untuk ketersediaan telur mengalami penurunan dimana tahun 2021 sebesar 2,16 kg/kapita/tahun menjadi 1,07 kg/kapita/tahun, ketersediaan ikan pada tahun 2021 sebesar 27,28 kg/kapita/tahun menurun menjadi 25,45 kg/kapita/tahun,” jelas Yulianus.
Dilanjutkannya, skor pola pangan harapan ketersediaan tahun 2021 yaitu 66,19 poin meningkat menjadi 71,51 poin pada tahun 2022, Skor Pola Pangan Harapan Konsumsi tahun 2021 yaitu 79,7 poin, turun menjadi 76,4 poin pada tahun 2022.
“Secara umum, gambaran ketahanan pangan Kabupaten Manggarai Barat memang mengalami fluktuatif. Untuk mengatasi hal tersebut beberapa arah kebijakan sesuai dengan RPJMD Kabupaten Manggarai Barat 2021-2026 yaitu Peningkatan Stok Cadangan Pangan Daerah, peningkatan ketersediaan lumbung pangan dan sarana pendukung lainnya, kemudahan pendistribusian pangan, pangan, akses informasi pangan dan diversifikasi pangan lokal,” jelas mantan Kadis Kesehatan Kabupaten Manggarai tersebut.
Kegiatan Lokakarya berhasil diselenggarakan atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dengan Koalisi FOLU (Food and Land Use) Indonesia, Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial bersama yayasan Kehati
Hadirnya Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial, Food and Land Use Indonesia dan Yayasan Kehati di Kabupaten Manggarai Barat, kata wabup kiranya dapat memperkuat dalam mengurai masalah, tantangan, dan perubahan pembangunan yang kian Kompleks terutama terkait Sistem Pangan Berkelanjutan.
Pemerintah Daerah Kabupten Manggarai Barat mengharapkan, kiranya melalui penyelenggarakan kegiatan "Lokakarya Pengembangan Sistem Pangan Berkelanjutan" yang diselenggarakan pada 25-27 Juli 2023 dapat membuka wawasan baru dan meningkatkan kesadaran dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan pemangku kepentingan lainnya terutama dalam menentukan strategi yang tepat dalam implementasi kebijakan pangan dalam rangka mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan demi kesejahteraan seluruh masyarakat.
Ketua Panitia lokakarya yang juga Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Bapeda Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus Gias, menyampaikan tujuan dari lokakarya untuk meningkatkan wawasan para pemangku kepentingan yang bekerja dalam isu pangan dan tata guna lahan akan pentingnya memperhatikan sistem pangan yang terintegrasi dalam pembuatan kebijakan.
“Wawasan para pemangaku kepentingan harus ditingkatkan,” ujar Agus Gias dalam kegiatan yang berlangsung di Ballroom Hotel La Prima Labuan Bajo, Selasa (25-27/7/2023).
Kemudian, lanjut Agus Gias, adalah untuk meningkatkan wawasan akan perlunya pendekatan berpikir sistem (system thinking) untuk membuat kebijakan mengenai sistem pangan yang terintegrasi antar pemangku kepentingan
Swlanjutnya, sebagai wadah untuk memetakan permasalahan sistem pangan ada di Kabupaten Manggarai Barat serta sebagai bekal ilmu dasar untuk penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Kabupaten,
Materi yang disajikan dalam lokakarya terdiri dari lima modul, yakni perkenalan berpikir Sistem dan Sistem Pangan, Keberagaman Pangan dan Pola Makan Sehat, Agroekologi, Susut dan Limbah Pangan, dan Konservasi dan Restorasi Ekosistem Alami.
Ada juga kegiatan FGD bertujuan menggali informasi dan mengidentifikasi prioritas dan isu dalam mewujudkan sistem pangan yang berkelanjutan di Manggarai Barat. Kegiatan FGD juga menjadi jembatan menuju proses penyusunan teori perubahan sistem pangan yang berkelanjutan di Manggarai Barat.
Hadis sebagai peserta pada kegiatan antara lain adalah pimpinan dari sejumlah OPD lingkup Pemkab. Manggarai Barat, perwakilan dari lembaga DRPD Kabupaten Manggarai Barat, pihak yang mewakili lembaga-lembaga agama, sejumlah LSM hingga organisasi UMKM.