Pada hari Jumat, 31 Maret 2023, diadakan Rembuk Stunting Kabupaten Manggarai Barat. Acara ini mengambil tema “Sinergi Mabar Bangkit Mabar Mantap Atasi Stunting, AKI dan AKB dengan Pendekatan Keluarga Menuju Generasi Sehat dan Cerdas.”
Kegiatan Rembug Stunting adalah aksi ketiga dari delapan aksi konvergensi stunting. Dua aksi telah dilakukan, yakni Analisis Situasi (Ansit) dan rencana kegiatan. Sedangkan aksi yang lain yang akan dilaksanakan adalah Perbup tentang peran desa, pembinaan KPM, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting dan revisi kinerja tahunan.
Acara tersebut dipimpin dan dibuka oleh Sekda Kabupaten Manggarai Barat, dan diadakan di Aula Setda Kantor Bupati Kabupaten Manggarai Barat. Hadir dalam acara Rembug Senior Manager Projec Momentum kluster Flores Henyo Kerong, Ketua Komisi III DPRD Kab. Manggarai Barat, Inocentius Peni, Asisten I Setda Bidang Administrasi Umum Aloisius Lahi, Asisten III Setda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Hilarius Madin, Pimpinan OPD Lingkup Mabar, staf khusus bupati, para camat, kepala puskesmas, penyuluh keluarga berencana, organisasi wanita, pemerhati kesehatan Pater Marsel Agot dan sejumlah kepala desa
Dalam sambutannya, Sekda Frans Sodo menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan Kabupaten Manggarai Barat menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 1 digit atau di bawah 10. Berdasarkan hasil operasi timbang pada bulan Februari 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Manggarai Barat berhasil menurun dari 15,09% menjadi 9,06%. Apresiasi yang tinggi diberikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penurunan angka stunting, khususnya kepada para kader, kepala desa, dan kepala puskesmas yang bekerja di lapangan. Selain itu juga kepada pemerintah melalui dinas terkait dan lembaga non-pemerintah yang memungkinkan penurunan angka prevalensi stunting tercapai.
Pada periode timbang Agustus 2023, prevalensi stunting tingkat Manggarai Barat adalah 15,09 %. Karena prevalensinya dinilai masih tinggi, beberapa waktu lalu, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi memberi penegasan upaya percepatan penurunan stunting, mulai dari OPD di tingkat kabupaten hingga kepala desa dan kepala puskemas di tingkat kecamatan dan desa, agar prevalensi stunting tahun 2023, harus turun 1 (satu) digit.
Untuk dapat mewujudkan penegasan itu, Bupati Edi kemudian memberi perintah kepada semua kepala desa, agar melibatkan kepala puskesmas dalam menyusun anggaran dana desa, khususnya anggaran yang diplotkan untuk penanganan stunting.
Kerja sama semua pihak itu kini membuahkan hasil. Prevalensi stunting hasil timbang periode Februari 2023, turun menjadi 1 digit, yakni 09,06 %.
Prestasi menurunkan angka stunting ini tentunya merupakan kabar baik dan patut diapresiasi. Diharapkan upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Manggarai Barat dapat terus dilakukan secara berkelanjutan dan berdampak positif pada kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Manggarai Barat.