Badan Perencanaan Pembangunan Manggarai Barat, pada Selasa 16 sampai dengan 18 April 2024, bertempat di Hotel Zasgo Labuan Bajo mengadakan kegiatan Pelatihan Analisis Proyeksi Dan Risiko Iklim dan Diseminasi Kajian Proyeksi Dan Risiko Iklim Kabupaten Manggarai Barat. Kegiatan ini didukung oleh program PEKA-IKLIM yang dilaksanakan oleh Yayasan Bina Karta Lestari (BINTARI).
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan peningkatan kapasitas dan kemampuan bagi pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Barat dalam melakukan analisis risiko iklim, menghasilkan dokumen kajian proyeksi iklim dan risiko iklim Kab. Manggarai Barat yang inklusi dan partisipatif serta menyebarluaskan hasil proyeksi iklim dan risiko iklim Kab. Manggarai Barat kepada stakeholder terkait sebagai dasar perumusan aksi-aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Dalam sambutan pembukaannya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Manggarai Barat menekankan tentang pentingnya peran daerah dalam mewujudkan pembangunan yang berketahanan iklim. “Perubahan iklim yang semakin nyata terasa di dunia global termasuk Indonesia, menuntut adanya upaya-upaya mitigasi dan adaptasi terutama dalam pembangunan. Guna mengantisipasi dampak perubahan iklim dan kerugian ekonomi yang ditimbulkan, diperlukan pengambilan kebijakan yang tepat dan terukur dengan memperhatikan berbagai skenario perubahan iklim dan risiko iklim, sehingga menciptakan pembangunan masyarakat yang tahan (resilient) terhadap perubahan iklim. Untuk merencanakan aksi penanganan yang tepat, perlu diketahui kondisi iklim di masa depan dengan melakukan proyeksi parameter iklim dalam proyeksi iklim atmosferik dan iklim laut”.
“Dengan adanya kajian proyeksi dan resiko iklim ini, kita mampu untuk memetakan wilayah berdasarkan kerentanan, tingkat keterpaparan serta kapasitas adaptasi suatu wilayah terhadap bahaya dan resiko iklim. Dengan mengetahui hal tersebut, kita mampu merumuskan kebijakan pembangunan apa yang cocok untuk wilayah-wilayah tersebut”, lanjut kepala Bappeda Manggarai Barat.
Selain itu, kegiatan pelatihan ini diharapkan mampu menjadi sarana sharing knowledge dari para pelatih kepada para pemangku kepentingan di daerah, sehingga ke depannya mampu melakukan perubahan terhadap kajian ini.
Pada akhir dari kegiatan nantinya akan dilaksanakan diseminasi tentang Kajian Proyeksi dan Resiko Iklim kepada para pimpinan perangkat daerah serta pihak-pihak terkait lainnya.
Adapun yang menjadi pelatih pada kegiatan ini ada tim konsultan dari Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor (IPB)