Pemerintah melalui Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia kembali menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPDP) semester 2 tahun 2023 pada tanggal 6 Desember 2023 yang bertempat di Golomori Convention Centre, Desa Golo Mori, Labuan Bajo. Acara ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Ad Interim, Erick Tohir, serta dihadiri juga oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S. Uno, beberapa Wakil Menteri, pejabat dari Kementrian/Lembaga terkait, Bupati Manggarai Barat serta unsur pemerintah daerah dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPDP) dan pihak swasta.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk memastikan sinergitas untuk merumuskan startegi akselerasi pengembangan 5 DPSP yang harus diselesaikan pada tahun 2024 dengan penekanan pada 6 strategi utama yaitu memastikan penacapaian target kunjungan wisatawan dan pengeluarannya, mengakselerasi penyelesaian pembangunan 5 DPSP, mengakselerasi impelementasi prinsip ekonomi biru-hijau-sirkular sebagai salah satu prasyarat destinasi pariwisata berkualitas, mendorong investasi yang hijau yang tepat sasaran serta dengan skema pendanaan yang berkelanjutan, mengakselerasi pemenuhan gap kualitas dan kuantitas SDM pariwisata serta meningkatkan inklusifitas pariwisata melalui creative entrepreneurship di desa wisata.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Ad Interim, Erick Tohir, dalam paparannya menyampaikan bahwa Permasalahan utama adalah pariwisata nasional 2023 belum pulih ke pre-Covid19, tingkat kunjungan wisman baru mencapai 58,72% dari 2019 dan wisnus baru tercapai 57,4% dari target. Disisi lain, tingkat kunjungan wisatawan Indonesia ke luar negeri juga tinggi mencapai 6,63 Juta orang atau 53,43% dari 2019.
Disamping itu Menteri Erick juga mendorong pemulihan pariwisata dan penguatan kinerja pariwisata perlu mengatasi lima isu yaitu (i) meningkatkan kunjungan wisman berpengeluaran tinggi, (ii) mendorong insentif perjalanan darat, (iii) meningkatkan implementasi destinasi pariwisata berkualitas, (iv) mengamplifikasi dampak pelaksanaan event internasional, dan (v) membentuk tourism fund untuk pembiayaan event di 5 DPSP.
Sementara itu, dalam paparannya, Menteri Erick juga menyampaikan informasi terkait pelaksanaan pengembangan 5 DPSP, dimana progres implementasi strategi pengembangan 5 DPSP berdasarkan Tindak Lanjut Semester I 2023 yaitu secara keseluruhan dari 101 isu DPSP, 98,2% sudah memiliki status ‘selesai’, ‘dalam pembahasan’ dan ‘sedang berjalan’, dan 1,8% isu dengan status ‘tertahan’. Terhadap hal ini Menteri Erick menyampaikan Apresiasi kepada kementerian dan lembaga atas kerja sama yang baik dalam menyelesaikan 101 isu serta isu tambahan terkait lima DPSP.
Di akhir arahannya, Menteri Erick menyampaikan empat strategi yang dapat dilaksanakan di tahun 2024 pada 5 DPSP. Pertama adalah mengakselerasi penyelesaian 32 tindak lanjut pengembangan 5 DPSP dan penguatan kinerja pariwisata 2024 yang terdiri dari 9 tindak lanjut penguatan kinerja pariwisata 2024, 2 tindak lanjut isu tertahan, 12 tindak lanjut isu yang perlu dilakukan penyesuaian target, dan 9 tindak lanjut untuk isu on progress. Kedua, meningkatkan utilisasi airport sebagai bagian dari pengembangan dan promosi destinasi. Ketiga, memperkuat target pariwisata berkualitas melalui (i) penambahan wisnus sebanyak 1,25 - 1,5 miliar perjalanan per tahun, (ii) meningkatkan target pengeluaran wisman menjadi USD 1.750/kunjungan atau USD 250/hari pada RPJMN 2025 - 2029, dan (iii) menjadikan Indeks Pariwisata Berkualitas sebagai salah satu dasar pengukuran keberhasilan pengembangan destinasi terhadap indikator destinasi pariwisata berkualitas. Keempat, membentuk dasar hukum tentang Indonesia Tourism Fund guna menyediakan pembiayaan bagi event internasional di lima DPSP.