Dalam rangka penyusunan dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2025-2045 yang bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Nusa Cendana (Undana), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Manggarai Barat menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pada hari Kamis 23 November 2023 secara daring yang juga melibatkan beberapa organisasi perangkat daerah terkait.
Dalam arahan pembukaannya, kepala Bappeda Kabupaten Manggarai Barat menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana perkembangan pengisian data dan informasi tentang beberapa indicator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) tingkat Kabupaten Manggarai Barat. Indicator-indikator inilah nanti yang akan dibutuhkan dalam menganalisis pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Manggarai Barat.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperoleh masukan atau perbaikan terhadap data dan informasi berupa tabel indicator yang sudah diberikan kepada para pemangku kepentingan, baik itu perangkat daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat maupun instansi vertical. Masukan maupun perbaikan-perbaikan dari para peserta rapat inilah yang kemudian akan diperbaiki oleh tim pendamping untuk kemudian akan dibahas lebih lanjut pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) kedua dalam waktu dekat.
Tim LP2M Universitas Nusa Cendana dalam pemaparan singkatnya melaporkan bahwa ada 173 indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang menjadi urusan dan kewenangan Kabupaten Manggarai Barat. Lebih lanjut dikatakan bahwa berdasarkan hasil analisis sementara, proporsi indicator yang sudah dilaksanakan dan mencapai target nasional sebanyak 58 indikator atau sebesar 33, 53 persen. Proporsi indicator yang trennya meningkat tetapi belum mencapai target nasional sebanyak 43 indikator atau sebesar 24,85 persen. Proporsi indicator yang trennya menurun dan belum mencapai target nasional sebanyak 24 indikator atau sebesar 13,87 persen dan proporsi indicator yang belum ada datanya sebanyak 48 indikator atau sebesar 27,75 persen. Terhadap proporsi indicator yang belum memiliki data ini akan segera ditindaklanjuti oleh para pemangku kepentingan, baik itu perangkat daerah maupun instansi vertical.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pejabat serta unsur pelaksana pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Manggarai Barat, tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Nusa Cendana (Undana) serta beberapa perangkat daerah terkait.